Bom Panci Pernah Jadi Olok-olok. Padahal Ledakannya Dahsyat. Bagaimana Cara Kerjanya?
Berita kriminal - Ledakan bom panci di Taman Pandawa Bandung merupakan kasus ketiga di Indonesia.
Saat kasus bom panci di Bekasi, beberapa waktu lalu, kepolisian sempat disindir dan menjadi olok-olok netizen yang tidak mengerti.
Padahal, bom panci adalah ancaman baru teroris yang tidak main-main.
Disebut bom panci --ada juga yang menyebut bom rice cooker, karena bentuknya.
Baskoro Endrawan pernah menulis tentang seluk-beluk bom ini di Kompasiana.com.
Baskoro menulis: Bom "Panci" yang sebetulnya nama generiknya adalah Pressure Cooker Bomb ini pertama kali di kenal secara viral cara pembuatannya step by step via majalah Inspire di tahun 2010.
Belakangan artikel tersebut diketahui berafiliasi dengan kelompok jaringan teroris internasional Al Qaeda.
Jangan salah sangka dengan penampilan atau cara membuatnya yang tampak sederhana.
Di bulan Juli 2006, 7 tipe bom pressure cooker dengan klasifikasi yang relatif sama dengan temuan di Bekasi baru baru ini telah membunuh 209 orang dan melukai lebih dari 700 orang di Mumbai, India.
Sederetan peristiwa lainnya seperti Boston Marathon Bombing (2013 , 3 Meninggal dunia 264 orang luka luka).
Time Square di tahun 2010 yang juga memanfaatkan pressure cooker bomb dengan penempatan di dalam mobil dan juga Stockholm bomb di tahun yang sama berhasil digagalkan.
Artikel "Make A Bomb In The Kitchen of Your Mom" yang ditulis oleh Anwar Al Awlaki yang ditulis dan diterbitkan di dalam majalah Inspire ini memang mempunyai tujuan satu: menginspirasi gerakan gerakan terorisme individual yang berada di seluruh penjuru dunia.
Buah pikiran Anwar Al Awlaki yang merupakan seorang rekruiter senior dari Al Qaeda pun sepertinya membuahkan hasil :
Bahkan di Indonesia sendiri tercatat beberapa kali aksi bomb yang digagalkan oleh Detasemen Khusus 88 termasuk dengan bom yang rencananya akan diledakkan di Istana Negara oleh jaringan terorisme lokal ini pun mengambil inspirasi dari pressure cooker bomb ini.
Banyak netizen yang mencibir saat membaca keterangan yang diberikan oleh Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Div Humas Polri, Kombes Awi Setiyono.
Bom panci sebenarnya bukanlah bom biasa karena metodenya mirip dengan cara kerja rice cooker, menggunakan tekanan tinggi yang ada di dalam panci.
Panci dirancang kedap udara yang bagian dalamnya diisi dengan bahan peledak.
Ketika tekanan mencapai titik kritis, gelombang kejut yang dihasilkan bisa mencapai kecepatan 19.000 mil/ jam atau setara 30.000 km/jam.
Ledakan dari bom panci mempunyai efek yang cukup membahayakan hingga radius 4 kilometer.
Korban terdekat bisa tewas sementara yang jauh dari ledakan bisa tuli.
Dilansir Majalah Angkasa, bom panci pertama kali dikenal di Amerika.
Dalam sebuah lomba lari maraton di Boston pada 15 April 2013, Tsarnaev bersaudara-imigran asal Checnya-meneror ajang olahraga itu menggunakan bom panci. Akibat insiden tersebut, 3 orang tewas sementara 264 lainnya terluka.
Kasus bom panci kedua, terjadi di Times Square pada 1 Mei 2010. Bom panci itu dipasang dan ditinggalkan di dalam mobil, namun gagal meledak.
Kasus bom panci terakhir, terjadi di Manhattan, New York, pada 17 September 2016 yang dilakukan oleh Ahmad Khan Rahami.
Polisi yang mengecek lokasi kejadian menemukan sebuah perangkat berupa panci tekanan tinggi atau panci presto yang ditempeli sejumlah kabel dan sebuah telepon genggam.
Dari ledakan ini menyebabkan 29 orang cedera karena terkena pecahan kca dan benda lainnya. Bisa dikatakan jika bom panci ini sangat berbahaya hingga bisa membunuh banyak orang.











Tidak ada komentar: