Meski Bawa Pistol, Djarot Minta Pengawalnya Sabar
Berita Kriminal - Wakil Gubernur DKI nonaktif Djarot Saiful Hidayat mengakui adanya pemukulan terhadap pengawalnya. Pemukulan itu terjadi pada saat dirinya menghadiri haul mantan Presiden Soeharto di Masjid At Tin.
“Bukan saya yang jadi korban pemukulan tapi pengawal yang juga anggota kepolisian. Saat itu ada penolakan dari jamaah di pintu masuk sehingga sempat terjadi keributan,” kata Djarot menjawab pertanyaan wartawan.
Djarot tahu banyak isu macam-macam termasuk dia dipukuli. “Hoax,, katanya saya dipukuli. Ada yang begitu ngomong, sampai aku ditelpon malam-malam sama teman-teman. Yang dipukul itu pengawal saya,” ujarnya.
Menurut Djarot, saat itu dia mengingatkan agar pengwalnya tidak membalas. Karena saat itu ada jamaah yang terbawa emosi. “Saya sampaikan ke pengawal supaya sabar, jangan dilawan. Polisi loh yang dipukuli dan dia bawa pistol. Saya bilang hati-hati, jangan dilawan, mereka masih belum sadar,” jelas Djarot.
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan kehadirannya atas undangan resmi dari Keluarga Soeharto. Dirinya datang untuk menghormati orang yang sudah mengundangnya. Namun ia tidak menduga suasana menjadi tidak terkendali.
“Kami diundang keluarga Pak Harto, Mbak Titiek, makanya kami menghormati. Oleh sebab itu, saya harus tetap hadir,” tuturnya. Pada acara dzikir tersebut, hadir ulama kondang KH Abdullah Gymnastiar, KH. Arifin Ilham, Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon daan calon wagub Sandiaga Uno.










Tidak ada komentar: