HEBOH! Cincin Mr P, Alat Seks yang Bisa Bikin Kelar Hidup Peminatnya.
Berita Kriminal - Kasus alat permainan seks berupa cincin Mr P, menjadi gaya hidup baru bagi para pria.
Apalagi kalau bukan untuk kepuasan seks.
Cincin yang dipasang di pangkal Mr P ini dipercaya bisa memperlambat aliran darah ke Mr P sehingga bisa mempertahankan ereksi lebih lama untuk memperlama ejakulasi.
Kasus yang menimpa seorang pria di George Town, Penang, Sabtu malam dan membuat heboh di Malaysia memang jarang terdengar.
Namun dalam satu pekan, ada dua kasus yang terjadi. Selain di Malaysia, kasus cincin yang tak bisa lepas dari alat pribadi pemakainya juga terjadi di Dublin.
Dr George Lee, seorang dokter di The Star Online mengatakan bahwa cincin ini berbahaya bila sampai tak terlepas hingga enam jam.
Pria itu bisa menjadi impotensi karena saraf yang rusak dan suplai darah yang terhenti.
Bahkan, bukan tidak mungkin menimbulkan infeksi yang memaksa dokter harus melakukan amputasi.
Jika itu terjadi, maka kelarlah hidup lo!
"Dalam skenario kasus terburuk, jika alat ini sering digunakan, penyempitan ini bisa berakibat pengikisan ke dalam Mr P, kemudian terinfeksi, dan menjadi nekrotik. Nekrosis berarti kematian sel," katanya.
Lee bukan menakut-nakuti karena ia sendiri pernah melihat pria dalam kasus yang lebih parah sehingga Mr P orang itu harus diamputasi.
Di Malaysia sendiri, dalam tahun 2017 ada dua kasus yang sama.
Pada Januari lalu, seorang pria juga mengalami hal yang sama.
Cincin ini bahkan sampai terjebak selama tiga hari. Kasus lainnya terjadi Desember tahun lalu.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Departemen Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia Samsol Maarif Saibani yang mengatakan bahwa mereka mulai sering dilibatkan dalam kasus pelepasan cincin.
Dr Lee mengatakan bahwa kasus ini menunjukkan bahwa pamakaian cincin ini mulai marak di Malaysia.
"Masalah muncul ketika setelah mereka berhubungan seks, mereka lupa memakai cincin dan kemudian tidur. Pada kondisi itu, aliran darah terus mengalir ke Mr P dan terjebak di situ," kata Dr Lee.
Sebagian besar pemakai mampu melepaskan cincin menggunakan sabun atau bahan pelumas lainnya sehingga kasusnya jarang muncul ke permukaan.
Dalam kasus yang terjadi, dokter melakukan pertolongan menggunakan jarum suntik untuk menyedot darah yang terjebak keluar.
"Jika berhasil, cincin bisa mudah dilepaskan, tetapi kasus di Penang, cincin itu tidak bisa lepas sehingga alat itu harus dipotong oleh petugas pemadam kebakaran."
Dr Lee mengaku bingung para pria beralih menggunakan cincin, sementara saat ini, banyak obat- obatan modern yang bisa membantu mempertahankan ereksi mereka.
"Pada abad ke-21 ini, jika pria malu untuk mendatangi dokter, mereka bisa belanja secara online. Tingkat keberhasilannya 80 persen dan jelas lebih sehat. Penggunaan cincin sungguh tidak masuk akal, bahkan akan membuat masa depan hancur," katanya.
Tidak hanya di Malaysia, kasus cincin ini memang terus bermunculan di berbagai negara, seperti diungkapkan oleh Rumah Sakit Royal Free di London dalam British Medical Journal.
Mainan seks ini terus meningkat sejak tahun 1990-an dan kasus-kasus yang dialami pria meningkat 53 persen.
Seperti dilansir Washington Post, antara 2007 hingga 2012, jumlah pria yang mengalami masalah dengan penggunaaan alat ini lebih dari 2.500 orang.











Tidak ada komentar: