Perampok Ini Punya Jimat,Saat Ditembak Polisi Alhasil Tewas Juga
Berita Kriminal - Satu dari tiga garong yang tewas ditembak usai merampok satpam SPBU di Jalan Raya Hankam, Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi, merupakan otak pelaku yang dikenal tahan tembak karena punya jimat. Setiap beraksi komplotan ini kerap melukai dan membunuh korbannya meski tidak melawan.
Saat beraksi merampok, Agus Nurjaman, yang ingin menyetorkan uang SPBU Rp 30 juta ke bank, tersangka Bulguk dengan membabi buta membacok leher, dengkul, kepala, serta tangan korban akibat berusaha mempertahankan uangnya. Kemudian dibantu tiga rekannya, Solmet Hidayat, Ismail, Kocor. Sedangkan Saeni berperan sebagai penggambar/pengintai.
Kanit IV Subdit Resmbob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, saat menangkap Bulguk petugas menemukan jimat di kantong celananya. Jimat tersebut menurut rekannya untuk jaga diri termasuk tahan tembak.
“Jimat itu selalu ia bawa kemana pun. Makanya kata teman-temannya jika melihat dia pada segan,” ucapnya.
Setiap melakukan aksi, kawanan tersebut terlebih dulu rembuk tak jauh dari targetnya. Bulguk, cs ini akan beraksi begitu mendapat informasi dari rekannya Saeni bertugas menggambar. “Sasaran mereka kebanyakan karyawan SPBU yang rutin menyetorkan uang ke bank. Jadi mudah untuk menggambarnya.
Ketika merampok SPBU Jatiwaringin, Saeni dua kali melakukan survei kemudian menggambar karyawan tersebut saat berangkat dari kantor SPBU hingga menyetorkan uang ke bank.
(BACA : Perampok Karyawan SPBU Ditembak Mati)
“Jadi pelaku ini (menggambar) nyamar tukang ojek dan terus mengamati setiap karyawan menyetorkan uang. Dan saat kejadian itu hanya satpam sendiri yang menyetorkan uang biasanya berdua ditemani staf spbu,” ujarnya.
Dikatakan hasil pengamatan, Saeni lalu disampaikan ke Bulguk lalu mengatur rencana aksi perampokan. Korban yang saat itu melintaa di TKP dengan mengendarai motor langsung disabet clurit oleh bulak, kemudian dibantu tiga rekannya dan membawa kabur uang Rp 300 juta.
Kanit IV Subdit Resmob langsung melakukan penyelidikan dan meringkus tiga tersangka, otak pelaku tewas ditembak lantaran melawan petugas saat dibawa menunjukkan hasil rampokannya.
Kini dua pelaku Ismail dan Kocor masih buron. Polisi mengamankan barang bukti berupa sisa uang perampokan sejumlah Rp 1.150.000, sepeda motor Honda Beat, kalung emas, dan kartu ATM.
“Uang rampokan dibagi masing-masing pelaku, motor disembunyikan. Sebelum SPBU Jatiwarna, dalam tiga bulan terakhir pelaku juga melakukan aksi serupa di SPBU Pantai Indah Kapuk dan Gunung Putri. Ada sekitar puluhan aksi perampokan yang mereka lakukan,” pungkasnya.
Sementara itu, kondisi korban Agus Nurjaman, masih kritis lantaran luka parah di leher, dengkul, kepala, serta tangan akibat bacokan.
Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.










Tidak ada komentar: