Duda Paksakan Kehendak Hajar Janda Beranak Tiga


Berita Kriminal - NGANGGUR tapi duitnya banyak, paksakan kehendak tidak masalah. Tapi Dulkarim, 30, dari Belawan (Medan) ini memang keterlalun. Jadi duda miskin paksa mau kawini janda beranak tiga, Siti Atikah, 38. Ketika si janda menolak karena Dulkarim pengangguran, langsung dihajar sampai babak belur.

Nganggur dan suka petentang-petenteng, asal duitnya banyak pasti banyak temannya. Yang disuruh-suruh pun pasti mau, karena berharap dapat cipratan rejeki. Yang kurang ajar adalah, sudah pengangguran, duitnya kecil, eh suka paksakan kehendak demi pelampiasan syahwatnya. Maka lelaki model begini pasti disumpahi orang.

Dulkarim warga Medan Labuhan, salah satu kloningan lelaki model demikian. Jadi duda menganggur, maunya cari janda atau perawan yang cantik. Sampai 3 kali Lebaran Kuda juga tak bakalan dapat. Jangankan yang cantik putih mulus, sedangkan janda buta dari gua hantu pun pasti ogah diperistri Dulkarim.

Kebetulan Dulkarim sedang kasmaran dengan janda Siti Atikah, warga Paya Pasir, Medan Marelan. Biarpaun jauh lebih tua darinya, tapi bodinya masih seksi, pantat kenthel, asyik diciwel (dicubit). Dia ingin segera menikahi, meskipun Siti Atikah punya tiga anak masih kecil-kecil.

Dulkarim sebetulnya sudah berulangkali mengisyaratkan untuk menjadi suami dari ketiga anak si janda cantik itu. Tapi ternyata….., naik Citilink lebih mudah ketimbang naik Siti Atikah. Naik Citilink, asal tarif promo, Medan-Jakarta Rp 300.000,- juga dapat. Tapi naik Siti Atikah, diroya-rayu berulangkali selalu menolak dengan halus. “Apakah kamu tak menyesal, saya lebih tua 8 tahun darimu lho. Nanti diolok-olok jadi brondong kan jadinya?” kata si janda penuh kesabaran.

Tapi sebetulnya, paling berat bagi si janda adalah, Dulkarim ini lelaki duda pengangguran tanpa masa depan. Petentang-petenteng jadi penganggur, asal duitnya banyak, Siti Atikah juga tidak menolak diperistri. Tapi Dulkarim ini apaan, nganggur dan petentang-petenteng doang, tapi nggak ada duitnya. Jika targetnya hanya kelonan belaka, akeh tunggale (banyak temannya) Mas.

Tapi ternyata Dulkarim memang lelaki bebal di jamannya, tidak tahu bahasa isyarat. Sudah ditolak secara halus, masih juga merayu-rayu terus. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, habis jalan-jalan boncengan sepeda motor, kembali dia melancarkan rayuan, untuk menikah dalam waktu dekat. Karena Dulkarim tak sadar diri, akhirnya Siti Atikah nyeplos saja, “Cari kerja dulu, baru saya mau kamu nikahi.”

Ternyata Dulkarim tersinggung dengan kata-kata si janda. Memangnya pengangguran tak bisa kasih makan anak istri? Kan masih ada orangtua, jadi bebankan saja pada mertua. Masak mertua tega melihat cucu nangis kelaparan. Mantu penganggur itu yang penting “produksi” terus, nanti hasil produksi jadi beban mertua.

“Setiap umat itu rejekinya sudah dicatu oleh Allah, tahu?” kata Dulkarim seperti mubalig saja. Siti Atikah pun menangkis, “Tapi rejeki itu harus dicari dengan bekerja, bukan hanya petentang-petenteng doang!” Wah, dibilang petentang-petenteng doang, Dulkarim jadi tersinggung. Langsung saja janda seksi pantat kenthel itu dihajar sampai babak belur, dan kemudan ditinggalkan begitu saja.

Siti Atikah mengadu pada adiknya, Samsu, 33. Sebetulnya si adik siap menghajar Dulkarim, tapi dilarang, karena katanya anarkis tak boleh dibalas dengan anarkis. Cukup dilaporkan saja ke polisi saja. Benar saja, begitu dilaporkan langsung Dulkarim dicomot dan naik status jadi tersangka.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.