Ius Pane Tahu Enam Korbannya Meninggal Lewat TV, Dia Menyesal
Berita Kriminal - Ius Pane sudah meminta maaf kepada keluarga Dodi Triono. Ius Pane merupakan satu dari empat bandit yang merampok dan mengakibatkan enam orang meninggal dunia di rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur.
Ius meminta maaf kepada keluarga korbannya lewat pengacara, Djarot Widodo.
"Saya sudah sampaikan, karena dia (Ius) tidak bisa bicara, saya sebagai kuasanya saya sampaikan permintaan maaf. Dia (Ius) sangat menyesal sekali. Dia nggak menduga akan seperti itu (jatuh korban jiwa)," kata Djarot Widodo ,Minggu .
Djarot Widodo mengungkapkan tak hanya Ius yang menyesali perbuatan, dua bandit rekan Ius Pane: Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga, juga mengaku menyesal.
Ius Pane pertamakali mendengar enam dari sebelas orang yang dia sekap di kamar mandi yang akhirnya meninggal, ketika dia sedang melarikan diri.
Kemudian Djarot mengungkapkan alasan para pelaku memaksa sebelas korban masuk ke dalam kamar mandi. Salah satu alasannya agar perampokan berjalan lancar.
"Iya, dia (Ius) lihat (ada korban yang tewas) di televisi. Bahwa korbannya (yang disekap) itu meninggal, dia nggak terpikir akibat dari perbuatannya itu akan ada korban yang meninggal. Karena maksudnya cuma masukin ke kamar mandi, agar nggak pada kabur dan nggak ada yang teriak," kata Djarot.
Dari empat kawanan perampok, Ius ditangkap paling akhir.
Residivis kasus perampokan itu dibekuk ketika ingin pulang kampung ke Medan, Sumatera Utara.
Ius ditangkap paling akhir. Dia dibekuk ketika ingin pulang kampung ke Medan, Sumatera Utara. Tiga bandit rekannya, Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga ditengkap sebelumnya. Ramlan mati ditembak polisi karena melawan petugas.
Dalam perampokan, peran Ius dominan. Dia menyeret anak pertama Dodi, Diona Arika Andra Putri (16), yang sedang berada di kamar, kemudian memukul kepala Diona dengan gagang senjata api, lalu menyekapnya di kamar mandi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono Argo menjelaskan sepak terjang Ius Pane di dunia kejahatan.
Ius Pane merupakan residivis. Dia baru keluar ke luar dari Lembaga Pemasyarakatan Tangerang pada bulan November 2016.
Setelah ke luar dari penjara, bukannya insyaf, dia kembali ke kelompoknya.
Kelompok bandit Ius Pane kemudian kembali beraksi. Mereka merampok di dua tempat di Provinsi Jawa Barat, yaitu Jonggol dan Purwakarta.
"Empat orang kelompok ini sudah melakukan perampokan selama tiga kali. Yang pertama di daerah Jonggol, yang kedua di Purwakarta ," kata dia.
Setelah melakukan perampokan di Purwakarta, Ius Pane diajak bergabung dengan kelompok Ramlan Butarbutar alias Porkas.
"Dan kebetulan pas kemarin dia ke luar, diajak oleh Ramlan (Ramlan Butarbutar alias Porkas) untuk melakukan perampokan," kata Argo.
Pengacara keluarga Dodi Triono, Azam Khan, belum percaya motif kasus tersebut murni perampokan. Indikasinya, kata dia, barang yang dibawa kabur empat bandit pimpinan Ramlan Butarbutar tergolong kecil.
"Sedikit aneh kalau dibilang perampokan. Barang yang hilang hanya Rolex dan uang. Saya kira motif pembunuhan iya. Namun, kepentingan apa, itu perlu dibongkar lagi," kata Azam Khan di Pulomas Utara.










Tidak ada komentar: