Bocah Dianiaya Suami-Istri, Walikota Bogor Kaget
Berita Kriminal - Aksi keji dilakukan suami istri warga Bogor, Jabar. Keduanya sampai hati memerintahkan pembantu mereka menyiksa anak sendiri. Tubuh si bocah penuh luka sundut rokok.
Rupanya kabar itu sampai juga kepada Walikota Bogor Bima Arya dan mengaku sangat terkejut dengan kasus ini.
Seperti diketahui, siswa kelas enam SD suami-istri. Akhirnya kasus penyiksaan ini mencuat dan membuat Polresta Bogor Kota bergerak, menangkap ET, 46, dan suaminya, U,53.
Keduanya diciduk atas dugaan penganiayaan terhadap M, bocah 11 tahun, di rumahnya di Kelurahan Tajur, Bogor Timur, Kota Bogor. Bocah lelaki ini merupakan anak dari Ijah Haryani yang sehari-hari bekerja dengan pasangan suami istri tersebut.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna mengatakan, saat ini ET dan U masih terus diperiksa. ”Ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Korban sudah diititipkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor,” ungkap kapolres kepada wartawan.
Penyiksaan anak yang dilakukan ibu kandungnya ini, berawal saat Ijah menjalani usaha paket Lebaran bersama ET, lima tahun silam. Usaha tersebut gulung tikar, hingga akhirnya ET pindah ke Kelurahan Tajur, Kec. Bogor Timur. Ketika usaha mereka surut, Ijah yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) terpaksa berutang pada ET untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
UTANG MENUMPUK
Akibat utang yang menumpuk, ET meminta Ijah ikut dengannya dan bekerja sebagai penjahit. ET pun tak keberatan dan menerima Ijah bersama anaknya menumpang hidup padanya. Di rumah yang sederhana itu, ET dan suaminya U membuka usaha warung nasi dan jahit pakaian.
Di rumah itu pula si bocah mulai mengalami siksaan demi siksaan dari ET maupun suaminya, U. Ijah tak mampu berbuat apa-apa melihat putranya menjadi korban keganasan ET dan U. Bukan hanya pukulan tangan kosong atau benda tumpul, anak itu kerap disundut bara rokok. Mirisnya, Ijah terpaksa ikut menganiaya anak kandungnya sendiri atas permintaan ET.
Hingga akhirnya aksi kekerasan tersebut diketahui tetangganya, Mia Rhamaliani, 23, saat melihat bocah itu tengah bermain. Mia kaget melihat tubuh M yang bertelanjang dada bermain sepakbola banyak luka memar termasuk bekas sundutan rokok. Ketika ditanya dan diminta siapa yang melakukan itu, dia enggan mengaku.
Tapi setelah didesak bocah itu mengaku dicubit bibinya. Cerita ini sampai ke telinga warga. Mereka pun sepakat melapor ke polisi.
WALIKOTA KAGET
Kekekajam Et dan U itu membuat Wali Kota Bogor Bima Arya juga turun tangan menemui M di kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Jl. Pandu Raya, Kec. Bogor Utara. Bima mengaku kaget dengan munculnya kasus yang sudah terjadi hampir tiga tahun itu.
“Mereka itu baru masuk ke Kota Bogor dan tinggal di daerah Tajur selama dua bulan. Satu bulan setengah bocah itu sekolah SD di daerah Tajur, sedangkan kejadiannya hampir tiga tahun. Betul-betul ini pendatang yang masuk ke Kota Bogor,” kata Bima.
Meski begitu, Pemkot Bogor bekerja sama dengan KPAID Kota Bogor berkomitmen mengungkap kasus ini hingga tuntas dan terus mendampingi korban. “Pelaku utamanya adalah majikan ibunya. Nah sekarang sedang diproses di kepolisian. Se-mentara ini kita pisahkan tinggalnya di sini (P2TP2A, red) si anak dengan ibunya,” tutur Bima.













Tidak ada komentar: