Ayah-Ibu dan Kakak dan Neneknya Dibantai, Bayi Kinara Ditemukan Selamat di Kolong
Berita Kriminal - Satu keluarga yang terdiri dari lima orang di Jalan Rumah Potong Hewan/Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli ditemukan tewas mengenaskan, Minggu.
Selain itu, katanya, Marni, mertua dari Harianto, juga ditemukan tewas. kelima korban ditemukan di dapur dengan berlumuran darah.
Satu-satunya anggota keluarga yang selamat adalah Kinara, balita usia dua tahun anak pasangan Harianto dan Yani.
Warga menemukan Kinara di kolong tempat tidur di kamar utama.
"Saya tidak bisa jelaskan secara detail. Yang pasti, Kinara selamat, namun wajahnya lebam-lebam," ungkap Budiono, Ketua Lingkungan XI.
Saat ini Kinara dibawa ke RS Mitra Medika. Warga pun melakukan penjagaan di rumah sakit.
"Sudah ada beberapa warga yang di rumah sakit menjaga Kinara. Kami tidak mau lagi kecolongan," katanya.
Pembunuhan keji satu keluarga ini diketahui sekitar pukul 09.45 WIB.
"Dari informasi yang saya dapat, memang tadi malam katanya ada yang datang ke rumah korban. Ada dua orang datang sekitar jam sebelas (23.00 WIB)," ungkap Budiono.
Menurut informasi, ada dua orang pria datang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio. Kedua pria inilah yang diduga kuat merupakan pelaku pembunuhan.
Pelaku juga membawa kabur motor milik korban.
"Kemanakan saya ini punya motor Honda Vario warna putih. Menurut informasi, motor punya kemanakan saya dibawa kabur sama pelaku," kata Susi terisak-isak di lokasi kejadian, Minggu.
Susi mengatakan, lemari di kamar korban sempat diacak-acak. Namun, katanya, harta benda berupa emas tidak ada yang dibawa kabur.
"Gelang emas dan beberapa perhiasan masih utuh. Hanya sepeda motornya saja yang dibawa kabur pelaku," ungkap Susi.
Orangtua Rianto yang tiba di lokasi mengaku terkejut begitu mengetahui anaknya (Rianto), menantu (Yani), besannya (Marni) dan dua cucunya (Naya dan Gilang) meninggal karena dibunuh orang tak dikenal.
"Astaghfirullah, ya Allah. Anak ku orang baik-baik. Ya Allah hanya anak ku yang tahu," kata ibu Rianto, Murni yang terus menangis.
Murni terus bercerita bila anaknya tidak pernah mempunyai musuh dan jarang memiliki masalah.
"Setahu saya, anakku setiap kerja pergi pagi pulang sore. Istri dan mertuanya pun jarang keluar rumah hanya buat lumpia saja," ungkap wanita yang mengenakan jilbab merah muda motif bunga itu.
Serimpi, saksi yang menemukan jenazah satu keluarga di Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli masih diperiksa polisi.
Ihwalnya perempuan itu ingin mengingatkan Riyanto (40) matikan lampu depan.
"Sekitar pukul 08.30 WIB Nek Serimpi melintas di depan rumah mereka (Riyanto) untuk bilangkan agar lampu teras dimatikan. Apalagi pintu depan terbuka. Namun kaget banyak bercak darah," ujar Yanto, warga setempat.
Saat Serimpi memanggil Riyanto dan keluarga, tidak ada sahutan atau balasan.
Setelah itu, Serimpi ke arah samping rumah dan liat pintu samping terbuka.
"Ketika mau masuk, saksi langsung terkejut lihat lantai rumah sudah banyak darah. Dan langsung memanggi-manggil warga sekitar," ujarnya.










Tidak ada komentar: