Junaedi yang hilang di sungai habitat buaya di Balikpapan ditemukan tewas
Berita Kriminal - Junaedi (28), warga Penajam Paser Utara, yang hilang saat mengecek perangkap kepiting di Sungai Tempadung, salah satu sungai yang menjadi habitat buaya di Balikpapan, Kalimantan Timur, petang tadi ditemukan tewas. Jenazahnya diserahkan keluarganya untuk dimakamkan.
Jasad Junaedi ditemukan mengambang di sungai, berjarak tidak jauh dari posko SAR gabungan di dermaga salah satu perusahaan minyak sawit, di Balikpapan, oleh warga yang melintas di perairan.
"Sudah ditemukan sekitar jam 18.10 petang tadi ya, oleh warga yang melihat ada sosok jasad yang mengambang di perairan," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, Senin malam.
Diterangkan dia, setelah ciri disesuaikan dengan korban Junaedi, akhirnya dipastikan bahwa jasad mengambang yang ditemukan warga itu benar korban yang dicari tim SAR gabungan dalam dua hari ini.
"Dibantu masyarakat juga, jasad korban dievakuasi, dan sekitar jam 6.30 malam ini tadi, sudah diserahkan ke keluarganya," ujar Octavianto.
Masih dijelaskan Octavianto, dengan ditemukannya korban, operasi pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas sendiri, dan 5 unsur lainnya seperti Polres PPU, BPBD PPU serta TNI AL, pun ditutup. "Semua unsur SAR kembali ke kesatuan masing-masing," katanya.
Diketahui, Junaedi (28), nelayan warga Kelurahan Pantai Lango, kecamatan Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu siang, dilaporkan hilang di perairan Sungai Tempadung, Balikpapan.
Pagi sebelumnya sekitar pukul 06.00 WITA, Junaedi pamit pergi mengecek rakang, atau dalam bahasa warga setempat adalah perangkap kepiting, yang sebelumnya dipasang Junaedi. Belakangan, perahu Junaedi dalam kondisi mesin hidup, terlihat terseret arus dan menabrak pantai. Diduga, dia terjatuh dari kapalnya di perairan sungai, yang menjadi salah satu habitat buaya.













Tidak ada komentar: