Viral kasus pembacokan di Bogor, Polisi tegaskan korban petani bukan ustaz
Berita Kriminal - Sulaiman (55) mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan pipinya setelah dibacok oleh saudaranya sendiri, Jamhari (53), di Kampung Cijambe, Desa Banyu Asih, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Peristiwa itu kemudian menjadi viral di media sosial setelah disebut bahwa korban bernama Sulaiman itu adalah seorang ustaz. Disebutkan pula, korban dibacok oleh pelaku yang mengalami gangguan kejiwaan. Kejadian tersebut terjadi.
Kepolisian Resor Bogor pun langsung membantah informasi tersebut. Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky menyebut, jika korban bukanlah seorang ustaz, melainkan bekerja sebagai petani setempat.
Dicky mengatakan, pembacokan terhadap korban terjadi di sebuah kebun duren. Pelaku yang memiliki hubungan keluarga dengan korban itu memang mengidap gangguan jiwa.
"Jadi, korbannya itu bukan ustaz tapi petani. Pelaku juga masih punya hubungan keluarga dengan korban. Makanya, kejadian itu tidak dilaporkan ke polisi karena mereka menyelesaikan dengan cara kekeluargaan," tegas Dicky, dalam keterangannya, Kamis (8/2).
Sambung Dicky, pihaknya tetap akan melanjutkan kasus itu, meski pelaku disebut memiliki gangguan kejiwaan. Polisi, katanya, akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap yang bersangkutan.
"Kasus tetap akan kita proses agar ada kepastian hukumnya. Sebab di dalam KUHP, seseorang yang mengidap gangguan kejiwaan memang tidak bisa dituntut secara hukum. Karena itu, pemeriksaan kejiwaan perlu dilakukan," jelasnya.
Lanjut dia, polisi juga akan melacak identitas pemilik akun yang menyebarkan isu tersebut. Polisi menilai, ada maksud yang tidak baik di balik peristiwa itu.
Ia mengimbau, kepada pihak-pihak yang sudah menyebarkan informasi hoax itu untuk menyerahkan diri atau polisi akan mencarinya.
"Ada yang sengaja memelintir isu ini sedemikian rupa sehingga meresahkan," tutup dia.













Tidak ada komentar: