Temukan Anak Hilang, Dubes Argentina Berterima Kasih ke Polri
Berita Kriminal - Dubes Argentina untuk Indonesia, Ricardo Luis Bocalandro, mengapresiasi Polri yang menemukan Alum Langone Avalos (7) di daerah Toraja, Sulawesi Selatan. Alum diamankan petugas bersama Ayahnya Jorge Gabriel Langone (41) dan pacarnya yang menghilang pasca putusan pengadilan hak asuh Alum jatuh ke tangan ibunya, Elizabeth Avalos.
“Kami benar-benar mendapatkan tanggapan yang luar biasa dari Otoritas Indonesia. Jadi saya datang hari ini kepada Pak Tito, untuk mengucapkan terima kasih dari pemerintah Argentina atas tanggapan yang sangat membantu ini. Berkat polisi, bantuan media, kami orang Argentina benar-benar berterima kasih kepada kalian semua,” kata Ricardo usai bertemu Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri.
Sementara itu, Jendral Tito menuturkan media mainstream dan netizen Argentina ramai membahas peristiwa ditemukannya Alum oleh Kepolisian Indonesia. Ia menyebut Indonesia menjadi trending topic di jagad maya Argentina.
“Pertemuan ini ramai dibicarakan di media di Argentina. Respons cepat polisi dan pemerintah juga ramai dibicarakan, ucapan terima kasih luar biasa. Sekaligus di media sosial dan media mainstream di Argentina, banyak bicarakan Indonesia. Indonesia dalam posisi yang bagus, yakni kecepatan Pemerintah Indonesia untuk bantu,” jelas Tito didampingi Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.
Dari keterangan sementara, Alum ikut bersama Ayahnya lantaran tidak nyaman bersama ibu kandungnya, Elizabeth Avalos. Mereka berada di Toraja sudah dua hari dengan melalui perjalanan panjang dari Argentina, pada 4 Juni 3017 kemudian Bolivia, Kuala Lumpur, lewat Batam naik kapal feri ke Jakarta, dilanjutkan naik kapal feri ke Makassar, hingga di Toraja. Mereka memilih ke Toraja karena sudah mengenal daerah tersebut karena pernah berkunjung pada 2015.
Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Irjen Napoleon Bonaparte, mengatakan saat ditemukan pukul:21.00 WIB butuh tiga jam petugas untuk memisahkan Alum dan ayahnya karena tidak ingin berpisah hingga keduanya menangis.
“Pas dipisahkan sangat sedih butuh waktu berjam-jam. Si anaknya nangis, bapaknya juga nangis, kita semua sedih. Ayahnya seniman, pemain gitar. Dia tidak menyekolahkan anaknya ke sekolah. Tetapi di tas ranselnya ditemukan banyak buku. Dialah yang sebagai bapak, memberi pelajaran ke si anak. Si anak ini juga jago dan lancar sekali bahasa Inggris dan ilmunya bagus sebagai seorang anak berumur 7 tahun,” ujarnya














Tidak ada komentar: