Janji Wakil Ketua GNPF MUI : Aksi 505 Aksi Terakhir


Berita Kriminal - Wakil Ketua GNPF MUI, Zaitun Rasmin, mengatakan bahwa aksi 505 hari ini, Jumat, yang dimotori oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) adalah aksi terahir yang akan mereka gelar.

Seperti diketahui, semenjak kasus dugaan penodaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, massa ormas Islam yang digawangi oleh GNPF beberapa kali turun kejalan dengan tema Aksi Bela Islam, diantaranya aksi damai 411, aksi super damai 112, aksi 212, aksi 313 dan aksi simpatik 505 hari ini.

“Aksi 55 Ini sebagai penutup aksi-aksi bela Islam kita. GNPF tidak rencanakan aksi lagi. Kita harap ini tuntutan kita terakhir,” kata Zaitun kepada ribuan peserta aksi 505 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Untuk meminta keadilan, mereka telah melakukan berbagai upaya termasuk aksi mereka turun ke jalan yang sempat menjadi perhatian Presiden Indonesia Joko Widodo.

“Semua upaya kita lakukan, Kita dialog sampai kepada bapak wakil presiden, GNPF sudah diterima secara resmi. Memang kepada presiden tak langsung diterima, Tapi Bapak Presiden telah datang langsung ke Monas aksi bela Islam ke 3, Ini tandanya apresiasi kita telah didengar,” jelasnya.

Setelah menggelar berbagai aksi dan melakukan upaya dialog dengan sejumlah petinggi negara dan instansi hukum, lanjut Zaitun, saat ini yang diperlukan hanya memanjatkan doa agar keadilan benar-benar ditegakkan.

“Kita terus berjuang dengan doa kita, Ini adalah aksi puncak kita. Kita yakin bahwa doa-doa kita akan di dengar,” tandasnya. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.