Presiden Instruksikan Percepat Penanganan Dampak Gempa Aceh



LiputanKriminal - Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala BNPB agar mempercepat penanganan dampak gempa bumi di Aceh. Presiden menginginkan adanya pendekatan baru dalam penanganan bencana, dimana tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilakukan secara paralel.

"Pendataan dan pemberian bantuan stimulan pembangunan rumah harus dipercepat. Saya perintahkan untuk segera bisa diberikan bantuan keuangannya agar segera bisa dibangun kembali rumah itu sehingga kegiatan di masyarakat juga bisa jalan kembali," kata Presiden saat mengunjungi lokasi kedua terdampak gempa..

"Segera berikan bantuan keuangan agar segera bisa digunakan sehingga kegiatan di masyarakat juga bisa hidup kembali. Saya hanya mengecek itu saja, dan juga yang dikerjakan oleh PU sudah dimulai belum, sudah dibersihkan belum. Saya akan terus mengecek pembangunannya," lanjut Presiden.

Presiden Jokowi berkunjung kedua kali ke Pidie Jaya untuk memastikan penanganan dampak gempa Aceh berjalan dengan baik. Presiden didampingi Ibu Negara Iriana mendarat dengan helikopter.

Orang nomor satu di Republik Indonesia ini mengunjungi anak-anak dan warga di pos pengungsi yang berada di pelataran Masjid Istiqomah, Rhieng Blang, Pidie Jaya. Saat kunjungan, Menteri PMK Puan Maharani menyerahkan secara simbolis kepada beberapa warga terdampak bantuan BNPB berupa family kits, kids ware, tikar dan selimut.


Kepala BNPB, Willem Rampangilei, melaporkan kepada Presiden Jokowi mengenai arahan pada kunjungan sebelumnya.
"Bangunan rusak seperti masjid At-Taqarrub di Trienggadeng dan Sekolah Tinggi Agama Al-Aziziyah telah dibersihkan oleh TNI.

"Kementerian PU sudah mulai melakukan pembangunan kembali masjid dan pesantren tersebut sesuai arahan Presiden.


Bagi korban meninggal, Kementerian Sosial telah menyerahkan santunan uang duka kepala ahli waris. Dari 103 korban meninggal dunia telah diserahkan santunan kepada 96 orang sedangkan sisanya 7 orang korban masih diidentifikasi.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.