Melihat dengan Mata Kepala Sendiri Bagaimana Pitbull Menggigit Leher Sasa, Titin Mengaku Masih Ngeri
Berita Kriminal - Gadis cilik bernama Ramisya Bazighah (8) ditemukan tewas digigit oleh anjing jenis Pitbull di kediaman orangtua angkatnya di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, saat Sasa, panggilan akrab bocah ini sedang berada di rumah bersama neneknya, Atik.
Saat Atik menunaikan ibadah Salat, Sasa sedang bermain dekat dengan anjing tersebut.
Nahas, saat sedang bermain dengan anjing tersebut, Sasa berada di luar pengawasan Atik.
Saat mainan Sasa jatuh di dekat anjingnya, ia hendak mengambilnya, namun anjing tersebut kaget dan terbangun lalu spontan menggigit Sasa di bagian leher.
Sasa langsung dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, namun, anak angkat dari pasangan Wisnu dan Dyan ini dinyatakan tewas.
Kisah lengkap dari seorang saksi mata
Titin Utaminngsih yang menjadi saksi dalam tragedi mengenaskan ini masih merasa ngeri karena ia masih mengingat jelas bagaimana Sasa digigit oleh anjing yang bernama 'Sapi' tersebut.
Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ini bahkan mengaku tidak selera makan jika mengingat kejadian itu.
Ia pun menceritakan kejadian tersebut selengkapnya.
Pada Minggu siang, Sasa pulang berbelanja bersama neneknya yang bernama lengkap Sri Hartatik dan seorang pamannya.
Diketahui, mereka bertiga belanja di Mall Olympic Garden (MOG).
“Sekitar pukul 14.30 WIB, mereka pulang berbelanja. Neneknya, langsung mengingatkan untuk segera salat bersama. Lalu neneknya dan Sasa salat bersama mengejar waktu Dhuhur,” terangnya.
Setelah salat, Sasa pun bermain di teras rumah tak jauh dari kandang Sapi.“Saya tak tahu bermainnya seperti apa, tiba-tiba saya mendengar neneknya, Sri Hartatik berteriak-teriak. Dia masih memakai mukena tapi mukena itu sudah berlumuran darah,” terangnya.
Sri Hartatik mendapati cucunya telah digigit oleh anjing tersebut. Karena panik, Atik berusaha menyiram air ke arah Sapi.
“Karena biasanya kalau disiram air, anjing itu langsung masuk ke dalam kandang. Tapi ternyata tetap menggigit cucunya. Terus anjing itu juga dipukul pakai tangan, tetap saja anjing itu tak melepaskan gigitannya ,” terangnya.
Titin mengaku melihat kejadian tersebut sangat cepat. Ia juga mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.45 WIB.
“Tidak sampai 5 menit peristiwa itu terjadi,” tukasnya.
Saat itu pun ia hanya tergopoh-gopoh keluar rumah bersama para tetangga lainnya karena tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa ikut panik.
Saat Sasa tidak bergerak lagi dan berada tak jauh dari tubuh anjing, ia melihat ada luka sobek yang lebar dan wajah bocah yang masih kelas 2 SD tersebut penuh cakaran.
“Kami tak ada yang berani mendekat. Hanya bisa melihat sambil menunggu ayahnya datang. Ngeri semua yang melihat kejadian itu,” jelas perempuan yang juga Sekretaris PKK RW 03 itu.
Sesaat kemudian, ayah Sasa datang untuk menenangkan Sapi.
Titin masih tidak habis pikir dengan perilaku Sapi yang menyerang tuannya. Ia mengetahui bahwa anjing tersebut tidak pernah bersifat galak atau menyerang.
Sapi terlihat jinak dan penurut. Bahkan sesekali terlihat bermain dengan Sasa.
“Sasa sering juga ngasih makanan, seperti roti atau biskuit,” ujarnya menyayangkan peristiwa itu.
Kini, Titin pun mengaku dirinya merasa kehilangan Sasa yang riang dan aktif.
“Anak itu sangat ramah. Kalau bersepeda, dia selalu menyapa saya,” ucap Titin sedih.










Tidak ada komentar: