Jenazah WNI di Jepang yang sempat tertahan akan dipulangkan pekan ini
Berita Kriminal - Jenazah seorang WNI bekerja di Jepang sempat tertahan lantaran masalah biaya pemulangan ke Indonesia. Aksioma Waruwu asal Nias Selatan meninggal akibat sakit setelah mengalami koma terlebih dahulu pada Senin pekan lalu.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, biaya menjadi masalah utama dalam pemulangan jenazah WNI yang bekerja di luar negeri.
Apalagi visa yang digunakan almarhum merupakan visa wisata, sedangkan dia diketahui bekerja di Jepang.
"Sulit ya memproses pemulangan jenazah yang terhitung TKI ilegal ini. Kabar terakhir dari KBRI Tokyo jenazah akan dipulangkan hari Rabu " ujarnya.
Iqbal pun mengucapkan rasa terima kasih kepada WNI serta KBRI Tokyo yang telah membantu keperluan selama proses pemulangan jenazah ke tanah air.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyebut saat ini ada ribuan WNI yang mengajukan warga negara Jepang. Sedikitnya 3.800 warga Indonesia menjadi pencari suaka di Jepang sejak 2015 lalu.
"Mereka pencari suaka itu memang demi pekerjaan, " ujar Iqbal.
Berdasarkan data yang dimiliki tercatat WNI pencari suaka mulai meningkat sejak diberlakukannya kunjungan bebas visa bagi pemegang e-paspor. Jumlahnya pun meningkat, pada 2015 terdapat 696 orang dan 2016 menjadi 1.829 orang. Meski begitu jumlah pencari suaka menurun pada tahun 2017 yakni 1.342 orang.
Namun hingga kini belum ada WNI pencari suaka yang diterima sebagai warga negara Jepang lantaran tidak ada alasan mendesak yang melatarbelakangi













Tidak ada komentar: