Ditangkap edarkan sabu, ustaz di Surakarta akhirnya gagal berangkat umrah

Berita Kriminal - Dua pengedar narkoba jenis sabu di Pungkruk, Jalan Raya Sukowati KM 4 Desa Jetak, Sidoharjo Kabupaten Sragen ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah. Ironisnya, seorang di antaranya adalah ustaz di sebuah pondok pesantren.

Dua tersangka tersebut bernama Agung Rukiyanto (47) dan Sriyono (53). Dari mereka, tim BNNP Jateng menyita dua paket yang beratnya berjumlah 10 gram.
Dua paket itu hendak dibawa ke Surakarta dengan menggunakan mobil Avanza plat AD 8935 IU.

Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol Tri Agus Heru, menuturkan satu di antara tersangka ternyata ustaz di sebuah pesantren di Surakarta.

"Ustaznya Agung Rukiyanto. Ia juga pengguna sabu. Dia katanya sering ngasih tausiyah di Pesantren Takmirul Islam, Surakarta," kata Brigjen Pol Tri Agus, Senin (9/4).

Ia menjelaskan, Agung diiming-imingi upah sebesar Rp 1 juta jika berhasil mengantarkan 10 gram sabu ke Surakarta. Dia mendapat perintah dari seseorang bernama Bejo untuk mengantarkan paket sabu dari Sragen ke Surakarta.

Bejo yang kini masih menjadi buronan BNNP Jateng diketahui berdomisili di Kaliurang, Yogyakarta. "Bejo ini masih buron. Setelah mendapat perintah itu, si Agung mengajak Sriyono untuk mengantarkannya mengambil barang berupa sabu di Sragen ke Solo," tambah Tri Agus.

Penangkapan Agus ini menjadikannya gagal berangkat umrah menuju Tanah Suci. "Padahal hari ini dia harus berangkat ke tanah suci gara-gara ketahuan mengedarkan sabu," lanjutnya.

Sementara itu Agung mengaku telah memakai sabu pada 1998 dan sempat berhenti pada 2002. Namun sejak Januari 2018 dia kembali bergelut dengan narkotika. "Temen lama datang untuk ngajak reuni. Akhirnya kami memakai bareng," katanya. Setelah menjalani masa pertaubatan 16 tahun dari narkoba, dia kembali menyentuh sabu. 

idrkasino idrsakong.net agen poker terbaik

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.